Pages

Rabu, 21 September 2016

Jurnal Perbandingan data PAD dan Dana Perimbangan


Data PAD dan Dana Perimbangan Kota Subulussalam dari tahun 2010 s.d. Tahun 2015 (dalam jutaan rupiah)



2010
2011
2012
2013
2014
2015
PAD
           6.200
          8.582
        6.634
        8.131
      11.953
      37.019
Pajak daerah
           2.130
          2.520
        2.370
        2.610
        4.930
        5.930
Retribusi daerah 
           1.071
          1.596
        1.782
        3.061
        4.163
        1.858
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
                    -
                  5
              65
           300
           300
           300
Lain-lain PAD yang sah
           2.999
          4.461
        2.417
        2.160
        2.560
      28.931
Dana Perimbangan
      221.693
     241.479
   281.972
   308.917
   325.928
   348.844
DBH
         33.517
       24.859
      24.859
      29.859
      20.086
      19.615
DAU
      163.056
     185.848
   225.257
   251.600
   278.513
   292.297
DAK
         25.120
       30.772
      31.856
      27.458
      27.329
      36.932


1. Analisis Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Kota Subulussalam periode 2010 s.d. 2015

Sejak mekar dari Kabupaten Aceh Singkil, 2 Januari 2007, Kota Subulussalam menjelma menjadi kota yang berbeda. Hal ini bisa dilihat dari luas wilayah 1.391 km2, terdapat sekitar 23.630 hektare (ha) lebih lahan perkebunan rakyat dan 4.394 ha sawah milik masyarakat. Itu artinya sebagian besar luas wilayah Kota Subulussalam merupakan lahan perkebunan. Dibandingkan dengan berbagai daerah lainnya, Kota Subulussalam masih tergolong daerah yang belum bisa mandiri, hal ini terlihat dari data PAD dan Dana Perimbangan dari 5 terakhir yang tergolong masih sedikit apalagi sering mengalami fluktuasi. Pajak daerah misalnya pada tahun 2012 mengalami penurunan akan tetapi kembali mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2014.
Kemudian retribusi daerah yang pada tahun 2013 dan 2014 mengalami kenaikan akan tetapi mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2015 berbanding terbalik dengan PAD lain-lain yang sah yang mengalami kenaikan yang sangat drastis pada tahun 2015. Kemudian dari segi Dana Perimbangan, Dana Bagi Hasil mengalami fluktuasi yang tidak teratur dalam 5 tahun terakhir begitu juga dengan Dana Alokasi Khusus, akan tetapi berbanding terbalik dengan Dana Alokasi Umum yang setiap tahunnya mengalaki kenaikan.


2. Meningkatkan Potensi Pendapatan Asli Daerah


Seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa lebih dari sebagian wilayah Kota Subulussalam adalah lahan perkebunan baik perkebunan kelapa sawit, karet, dan lain-lain, ditambah juga dengan lahan pertanian. Hal ini menandakan bahwa kemungkinan kenaikan dalam PAD sangat ditentukan oleh pengelolaan lahan perkebunan dan pertanian tersebut. Selain dari potensi perkebunan dan pertanian, Kota Subulussalam juga terkenal dengan pertambangannya. Saat ini sudah tercatat 10 perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kota Subulussalam, walaupun hanya 1 perusahaan tambang yang sudah melakukan izin produksi, sedangkan perusahaan lainnya masih izin eksplorasi.
Perusahaan yang beroperasi di Kota Subulussaam masih mengeksplorasi jenis galian Bijih Besi DMP, batubara dan Galena DMP yang ada di Kecamatan Penanggalan, Kecamatan Longkib dan Kecamatan Sultan Daulat. Sementara itu eksplorasi Bijih Besi DMP dilakuan oleh 8 perusahaan yang semua ijin operasi berada di Kecamatan Penanggalan. Pada Saat ini PT. Estamo Mandiri sudah melakukan ijin produksi bijih besi DMP yang beralokasi di Kecamatan Penanggalan dengan luas areal produksi 600 hetar.
Selain potensi perkebunan dan pertanian dan pertambangan, Kota Subulussalam juga memiliki potensi dalam jasa dan perdagangan. Kota Subulussalam merupakan daerah yang strategis , dimana para pengguna jalan yang akan menuju Banda Aceh maupum Medan akan melewati Kota Subulussalam. Sehingga sektor perdagangan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pada saat ini sarana perdagangan di Kota Subulussalam antara lain toko, kios, warung serta Rumah makan/restoran. Hal ini nantinya akan besar pengaruhnya terhadap peningkatan PBB Kota Subulussalam.


Thanks :)))

1 komentar:

AMISHA mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar